Jaringan peredaran narkoba antarkota di Jawa Timur (Jatim) berhasil diringkus Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto.

Dua pengedar, MRH, 35, asal Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dan EBM, 56, warga Kecamatan Sumobito Jombang dibekuk petugas di rumahnya usai kedapatan mengedarkan sabu dan esktasi hingga 2,6 kilogram (kg) sejak Agustus lalu. 

Dari tangan keduanya, petugas berhasil mendapati 100 gram lebih atau setara 1 ons sabu dan 300 butir ekstasi sisa penjualan sejak Agustus lalu.

Kedua residivis ini ditangkap di dua waktu berbeda, yakni 7 dan 9 September kemarin.

Bermula dari informasi masyarakat yang mendapati MRH yang menjadi penjual sabu dengan sistem ranjau.

Saat diamankan, MRH sempat berusaha melarikan diri dan menghilangkan barang bukti dengan membuang 8 gram sabu ke atap rumah tetangganya sebelum akhirnya berhasil diringkus di dalam kamar.

''Dia akan melarikan diri dengan mengunci pintu dan membuang barang bukti di genteng tetangga lewat jendela kamarnya,'' ungkap kepala BNNK Mojokerto, Agus Sutanto. 

Berdasarkan keterangan MRH, barang terlarang tersebut merupakan sisa penjualan dari 30 gram sabu yang dipasok dari EBM, teman satu sel MRH waktu mendekam di Lapas Porong.

Petugas lantas mengembangkan kasus ini dan berhasil menangkap EBM di kediamannya dua hari berselang.

Dari tangan EBM, 100 gram sabu dan 300 butir ekstasi berhasil ditemukan petugas. 

Barang haram tersebut didapat tersangka dari pria tak dikenal yang mengantarkan kedua barang seberat total 2,6 kg tersebut di bawah flyover Peterongan Jombang, 10 Agustus lalu.

Oleh EBM, kedua barang kemudian dijual secara ecer atau paket hemat (pahe).

''Dari hasil keterangan, dia (EBM, Red) diberi dari seseorang di bawah flyover dengan menggunakan mobil,'' imbuhnya.

sc : https://radarmojokerto.jawapos.com/hukum-kriminal/822963650/gerebek-jaringan-bandar-nakorba-bnnk-mojokerto-temukan-satu-ons-sabu-dan-seratus-butir-ekstasi