KEDIRI - Media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di masa modern ini, media sosial telah memiliki beragam pengguna di semua kelompok usia tak terkecuali kelompok remaja di Indonesia. Dalam hal ini, We Are Social melaporkan jumlah remaja sebagai pengguna aktif media sosial mencapai 167 juta orang atau 60,4% dari populasi penduduk pada Januari 2023.
Media sosial yang bak pedang bermata dua, menawarkan berbagai manfaat namun juga tidak lepas dari dampak negatif yang menghantui para penggunanya. Terlebih lagi, pengguna remaja yang sedang berada di masa transisi dengan berbagai perubahan baik dalam aspek biologis, kognitif, maupun sosio emosional. Hal ini tentu saja bisa mengundang permasalahan baik pada aspek akademis, sosial, serta psikologis dalam kehidupan remaja yang tidak memiliki perilaku bertanggung jawab atau yang disebut sebagai responsible social media use dalam menghadapi kuatnya pengaruh media sosial. Melihat permasalahan ini, dosen program studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengusung kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dalam bentuk psikoedukasi untuk meningkatkan responsible social media use para remaja yang berada di SMU Negeri 3 Kediri. Program PKM ini diketuai oleh Vania Ardelia S.Psi., M.Sc. selaku dosen Prodi Psikologi dan beranggotakan 4 dosen Psikologi UNESA lainnya.
Berangkat dari temuan masalah serta harapan akan tercapainya tujuan PKM psikoedukasi ini, kegiatan pemberian materi dibagi kedalam tiga bagian agar para murid bisa lebih memahami dan mampu mendapat gambaran yang lebih utuh dan jelas. Materi pertama adalah mengenalkan era digital dan media sosial kepada para siswa SMU Negeri 3 Kediri. Penyampaian materi mengenal era digital disampaikan oleh Desi Nurwidawati, M.Sc. dan Ira Darmawanti, M.Psi. selaku anggota PKM. Dalam kelas, pemateri juga secara interaktif melakukan survey kilat tentang media sosial apa saja yang digunakan oleh para siswa dan berapa lama dalam sehari rata-rata penggunaan gawai pada siswa.
Bagian kedua dari materi adalah mengenalkan kepada siswa tentang perkembangan remaja dan bagaimana relevansinya dengan penggunaan media sosial. Beberapa siswa dengan antusias menjelaskan apa yang dimaksud remaja itu berdasarkan pemahaman mereka, serta bercerita bagaimana cara mereka memfungsikan media sosial sehari-harinya. “Saya pakai line untuk tukar informasi dengan guru les di bimbel. Enak pakai line karena catatannya aman dan bisa di-pin di bagian note Bu, jadi tidak takut ketinggalan informasi.” jawab salah satu murid ketika pemateri menanyakan ia menggunakan media sosial apa dan digunakan untuk apa.
Sedangkan murid lain mengatakan ia menggunakan media sosial untuk mempromosikan jualannya kepada teman-teman lain melalui aplikasi whats-app. Namun, salah satu siswa menyampaikan bahwa ia memiliki pengalaman negatif dengan penggunaan media sosial, khususnya aplikasi game yang membuatnya lupa waktu dan lupa belajar. “Kalau sudah main game Bu, saya biasanya sudah tidak peduli dipanggil Ibu. Mainnya juga berjam-jam sampai lupa belajar. Sering juga main sampai lupa waktu, jadi baru mulai tidur dini hari hampir pagi.” ujarnya kepada pemateri dan teman sekelasnya.
Sesi pemberian materi kemudian diakhiri dengan pemberian materi bagaimana tips bijak menggunakan internet agar dampak buruk yang telah dikeluhkan beberapa siswa sebelumnya bisa diminimalisir, yaitu dengan menggunakan media sosial sesuai dengan fungsinya, selalu bijak dengan berpikir terlebih dahulu sebelum mengunggah sesuatu, selektif dalam melihat postingan, sebisa mungkin bisa membatasi durasi penggunaan media sosial, serta mengupayakan untuk tetap bersosialisasi dengan kehidupan nyata agar tidak terus terperangkap dalam bayang-bayang dunia maya.
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMU Negeri 3 Kediri, berterima kasih kepada tim PKM UNESA yang telah berkenan memilih SMU Negeri 3 Kediri sebagai lokasi PKM sehingga siswa mendapatkan materi tentang psikoedukasi bijak bermedia sosial yang diharapkan mampu menjadi bekal mereka agar lebih dewasa memanfaatkan teknologi dan sebagai ilmu tambahan untuk menjejaki dunia digital dengan lebih baik./van