Unesa bersama MA Pesantren Al Ishlah Gresik Semakin Mantab Membentuk Karakter Kewirausahaan Santri
Home » Pendidikan » Unesa bersama MA Pesantren Al Ishlah Gresik Semakin Mantab Membentuk Karakter Kewirausahaan Santri
Unesa bersama MA Pesantren Al Ishlah Gresik Semakin Mantab Membentuk Karakter Kewirausahaan Santri

Pesantren dan lembaga pendidikan di bawahnya menjadi struktur yang tak terpisahkan. Satuan lembaga pendidikan di bawah naungan pesantren perlu dikawal untuk peningkatan kualitas, baik aspek akademis maupun non akademis. Salah satu aspek non akademis adalah membudayakan kewirausahaan bagi santri. Istilah santripreneur telah banyak beredar di berbagai media, namun praktiknya masih perlu istiqomah. Santripreneur merupakan salah satu bentuk implementasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0, sekaligus langkah konkrit dalam mendukung Industri Kecil Menengah. Peran perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Surabaya (Unesa ) diperlukan dalam praktik mengelola dan membudayakan kewirausahaan bagi santri, salah satunya siswa yang sekaligus santri Pesantren Al Ishlah Gresik.

Bentuk aktivitas yang dilakukan Unesa dikemas dalam “workshop pengembangan kewirausahaan santri sebagai model pembinaan kemandirian ekonomi”. Kegiatan ini didampingi oleh tim dosen Unesa yang beranggotakan Prof. Dr. Madlazim, M.Si., Ahmad Bashri, S.Pd., M.Si., dan Muamar Zainul Arif, S.Pd., M.Pd. Kegiatan workshop berbentuk pertemuan teori, penugasan penyusunan business plan, perbaikan business plan, dan evaluasi produk kewirausahaan yang dilaksanakan selama 3 bulan.

Prof. Madlazim selaku ketua tim menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak sekedar berhenti sampai siswa yang didampingi guru memiliki sekedar produk, namun dilanjutkan secara terprogram untuk menjadi penciri MA Al Ishlah sebagai sekolah ala pesantren yang berorientasi kewirausahaan santri. Secara terpisah, kepala MA Al Ishlah mendukung kegiatan ini dan akan menindaklanjuti lebih intens lagi. “Kami memiliki visi sekolah yang menitikberatkan perkembangan manusia terpadu dan seimbang baik secara intelektual, fisik, spiritual, moral, emosional, dan sosial berdasarkan sentuhan nilai islam. Salah satu nilai islam adalah kemandirian secara ekonomi sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa/santri” tutur Dra. Hj. Hatimah Maknunah selaku kepala MA Al Ishlah.
Workshop sebagai bentuk tanggung jawab perguruan tinggi dalam melakukan diseminasi produk teknologi untuk mendukung pembelajaran di level sekolah dan pesantren. Komitmen Unesa sebagai perguruan tinggi LPTK akan dirasakan manfaatnya oleh lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pondok pesantren. Berdasarkan variasi produk yang dihasilkan oleh santri MA Al Ishlah, telah terekam beberapa hasil karya santri berupa varian bakso, jasa desain kaos/pakaian, varian sate, budidaya ayam dan olahannya, online-shop, dan budidaya ikan. Hasil tindaklanjut pasca workshop antara tim Unesa bersama pihak sekolah akan mengadakan kompetisi kewirausahaan untuk level MA/SMA/SMK tingkat nasional. "Kami sangat berterima kasih atas kegiatan pendampingan ini. Selanjutnya pendampingan dalam pengembangan karakter kewirausahaan santri akan kami tindaklanjuti dan mohon bantuan tim Unesa untuk waktu mendatang agar kreativitas santri semakin berkembang” tandas Lubib selaku Waka Kesiswaan.