Unesa adakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo
Home » Pendidikan » Unesa adakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo
Unesa adakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo

Pondok Pesantren memiliki peranan penting dalam penguasaan agama Islam dan pembentukan karakter di Indonesia. Keberadaan pondok pesantren di Indonesia telah mewarnai perjalanan pendidikan di Indonesia. Pesantren tidak hanya sebagai wadah yang menampung orang untuk mengenyam pendidikan, tetapi juga menjadi motor penggerak kemajuan Islam di Indonesia. Kiprah pesantren di Indonesia telah diakui oleh masyarakat luas.

Seiring perkembangan jaman, pondok pesantren di Indonesia berkembang cukup pesat. Untuk membekali santri dalam menghadapi tantangan masa depan sudah banyak pondok pesantren yang membekali santrinya dengan ketrampilan berbahasa Inggris. Salah satu pondok pesantren yang menetapkan Bahasa Inggris sebagai kompetensi unggulan santrinya adalah Pondok Pesantren Bumi Sholawat (PPBS) yang diasuh oleh K.H. Agoes Ali Mashuri atau Gus Ali.

Pondok pesantren yang terletak di Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur ini memiliki memiliki sekitar 6000 santri.Selain belajar agama di pondok pesantren, para santri juga mengikuti pendidikan formal. Ada dua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pondok pesantren Bumi Sholawat yaitu tingkat SMP (SMP Progresif: Reguler dan SMP Progressive: Cambridge), dan SMA (SMA Progresif) dengan sistem boarding. Sekolah-sekolah di PPBS ini memiliki orientasi internasional. Di SMA Progresif terdapat program International Undergraduate Program Preparation (IUPP) dan International Class Program (ICP). Dua program di atas didukung juga dengan kegiatan seperti English Proficiency Program, native speaker, dan immersion program. English Proficiency Program merupakan program yang berfokus pada kemampuan komunikasi peserta didik yang mengacu pada standar Internasional (CEFR- Common European Framework).

Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris santri PPBS, di bulan September 2023 Unesa menerjunkan tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari Lutfi Saksono, Syafi’ul Anam, Retno Wulan Dari, dan Ajeng Dianing Kartika. Tim pengabdian kepada masyarakat Unesa melakukan pembelajaran, pelatihan, pendampingan, dan tes. Tes yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah tes yang mirip dengan tes kemahiran Bahasa Inggris internasional yang akan diikuti oleh santri ketika mereka sudah berada di kelas XII SMA. Hasil tes menunjukkan bahwa 40% santri atau 16 santri mencapai tingkat advance atau mahir yang merupakan tingkatan tertinggi dalam tes ini. Selanjutnya 43% santri atau 17 santri berada pada tingkatan high intermediate. Lalu, sekitar 17% santri masih belum memenuhi standard minimal skor yang harus dicapai. Dengan demikian 83% atau 33 santri dari 40 santri yang mengikuti kegiatan ini telah memenuhi standard minimal skor yang ditetapkan. Bahkan ada santri yang bisa mencapai tingkat mahir atau advance.

Tim pengabdian kepada masyarakat Unesa berharap dari kegiatan ini para santri yang telah memiliki kemampuan berbahasa Inggris dapat memanfaatkan Bahasa Inggris untuk kegiatan dakwah dan meningkat pengetahuannya. Selain itu, tim pengabdian kepada masyarakat Unesa juga akan terjun ke beberapa pondok pesantren yang ada di Jawa Timur untuk melakukan kegiatan yang sama. Menurut Lutfi Saksono, kegiatan pengabdian kepada masyarakat di pondok pesantren merupakan wujud kepedulian dan sinergi yang baik antara Unesa dengan pondok pesantren.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *