Batik Fair 2023 merupakan salah satu program Tim PPK Ormawa HMP BK Unesa yang terdiri dari serangkaian kegiatan diantaranya yaitu lomba menggambar dan mewarnai batik, Fashion Show batik, pameran budaya, dan pasar rakyat. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dari upaya mengenalkan budaya kerajinan batik khas majapahit khususnya kepada generasi muda serta sebagai upaya pelestarian seni dan budaya agar tetap terjaga eksistensinya. Kegiatan Batik Fair diselenggarakan pada hari Minggu tanggal, 8 Oktober 2023 berlokasi di Aula Mahavihara Majapahit Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Mengusung tema “Optimalisasi Peran Gen Z dalam Gerakan Pelestarian Batik Majapahit di Era Society 5.0”
Natasya Artamefilla Rahmiawan selaku Ketua Pelaksana acara dan selaku anggota Tim PPK Ormawa HMP BK dalam sambutannya mengatakan “Batik merupakan ciri khas dari Bangsa Indonesia yang tidak boleh punah, sehingga sudah sepatutnya kita sebagai generasi Z untuk terus melestarikan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, harapannya dengan adanya batik fair ini mampu meningkatkan kreativitas dan rasa cinta kita terhadap batik khususnya batik khas majapahit.”
Tim PPK Ormawa HMP BK Unesa dalam pelaksanaan batik fair berkolaborasi dengan Karang Taruna Wijaya Desa Bejijong dan Tim PKKM UMSIDA. Berkat kerjasama yang baik dan dukungan dari Kepala Desa Bejijong Bapak Pradana Tera Mardiatna S.I.Kom, DISBUDPORAPAR Kabupaten Mojokerto, dan Ibu Kepala Daerah Dr. Ikfina Fahmawati, M.Si kegiatan batik fair mendapat antusias yang sangat tinggi dari pelajar dan masyarakat Mojokerto. Hal tersebut dibuktikan dengan peserta lomba menggambar dan mewarnai batik khas majapahit yang diikuti oleh 200 peserta dari 3 kategori (TK, SD, SMP-SMA), fashion show batik yang diikuti sebanyak 25 ibu-ibu anggota PKK Desa Bejijong, 14 stand UMKM Desa Bejijong dan tidak lupa terdapat pula pameran Kerajinan khas Desa Bejijong yaitu Batik Majapahit dan Kerajinan Terakota. Perlu diketahui Mojokerto menjadi pusat cagar budaya nasional peninggalan dari kerajaan Majapahit, oleh karena itu Desa Bejijong memiliki banyak potensi budaya majapahit seperti kuningan, terakota, batik, dan wayang.
Lomba menggambar dan mewarnai batik khas majapahit memperebutkan berbagai piala bergengsi diantaranya Juara 1 Piala Bupati Mojokerto, Juara 2 Piala Kepala Desa Bejijong, dan Juara 3 Piala Rektor Unesa. “Mengenalkan budaya kepada anak-anak harus dimulai sejak dini, adanya kegiatan batik fair ini merupakan salah satu upaya “nguri uri budoyo” dan juga melalui paket hemat anjangkarya untuk masyarakat, kegiatan positif ini tentunya harus dilanjutkan pada tahun selanjutnya, dan kami ditahun depan memiliki rencana program Bejijong Culture Festival.” Ujar Bapak Pradana Tera M, S.I.Kom sekalu Kepala Desa Bejijong. Bupati mojokerto juga mengungkapkan “Desa Bejijong termasuk 50 desa wisata terbaik di Indonesia, banyak potensi yang harus dikembangkan lagi terutama pada sektor ekonomi kreatif agar dampak dari desa wisata ini dirasakan oleh warga Desa Bejijong, para hadirin kalau ingin tau sejarah majapahit, kalau ingin tau tentang kerajinan kuningan, terakota, batik ya datang saja ke Desa Bejijong. Saya sempat melihat karya dari peserta, mereka semua sangat kreatif, karya dari anak-anak peserta lomba ini bisa menjadi aset desa”