TAK INGIN MENINGGALKAN TRADISI, TIM PG PAUD MENGAJAK ANAK TK SIKL MELAKUKAN PERMAINAN TRADISIONAL
Home » Pendidikan » TAK INGIN MENINGGALKAN TRADISI, TIM PG PAUD MENGAJAK ANAK TK SIKL MELAKUKAN PERMAINAN TRADISIONAL
TAK INGIN MENINGGALKAN TRADISI, TIM PG PAUD MENGAJAK ANAK TK SIKL MELAKUKAN PERMAINAN TRADISIONAL

Indonesia merupakan negara dengan suku dan budaya yang beragam. Merupakan tugas masyarakat untuk dapat melestarikan budaya tersebut agar dapat terus eksis dibalik gempuran budaya global yang masuk. Yang terjadi di tengah masyarakat sekarang adalah anak jauh lebih tertarik dengan game-game yang bersifat modern, karena menghadirkan visualisasi dan tantangan tersendiri. Permaianan tradisional merupakan alternatif yang kaya akan nilai budaya dan bahkan hampir tanpa adanya pelestarian. Permainan tradisional yang ada mirip dengan olahraga yakni memiliki aturan main dan mampu memberikan kesenangan, relaksasi, kegembiraan dan tantangan.
Permainan merupakan perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun tidak mempergunakan alat. Permainan tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang dimainkan sejak dulu. Mirip dengan cerita rakyat, permainan tradisional lahir sebagai bentuk pewarisan nilai dari orang tua terhadap generasi muda. Sebagai bagian dari penanaman nilai-nilai luhur untuk anak, guru sudah semestinya mengenalkan kepada anak tentang permainan tradisional tersebut.
Untuk tetap mengingatkan anak mengenai permainan tradisonal dari Indonesia, tim PKM PG PAUD Universitas Negeri Surabaya mengajak anak-anak untuk bermain dengan permainan tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) pada tanggal 19 November 2023. Permainan tradisional yang dikenalkan adalah dalam kegiatan ini adalah permainan engklek. Seluruh anak TK SIKL sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Sebelum kegiatan dimulai, tim PKM PG PAUD Unesa mengenalkan beberapa jenis permainan tradisonal yang ada di Indonesia. Lalu kemudian anak dikenalkan pada permainan yang akan digunakan pada hari tersebut. Selama 1,5 jam anak sangat menikmati kegiatan bermain engklek ini. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak mampu mengetahui dan tidak melupakan permainan tradisional Indonesia walaupun mereka tidak bersekolah di Indonesia.