Meningkatkan Kesadaran Lingkungan melalui Pembelajaran STEM dengan Pendekatan PJBL di PAUD
Home » Pendidikan » Meningkatkan Kesadaran Lingkungan melalui Pembelajaran STEM dengan Pendekatan PJBL di PAUD
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan melalui Pembelajaran STEM dengan Pendekatan PJBL di PAUD

Surabaya, 2 Agustus 2024 – Dalam upaya menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini, tim dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menginisiasi program pembelajaran inovatif berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dengan pendekatan Project-Based Learning (PJBL) untuk anak usia dini. Program ini diterapkan di beberapa lembaga PAUD di Surabaya dan sekitarnya dengan fokus pada pembelajaran yang interaktif dan relevan dengan isu lingkungan.

Kegiatan ini dirancang untuk mengenalkan anak-anak pada konsep dasar STEM melalui proyek sederhana yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, seperti daur ulang sampah, pembuatan taman mini, dan eksperimen sederhana tentang siklus air. Anak-anak diajak untuk mengeksplorasi, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam menyelesaikan proyek, yang tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tetapi juga menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar.

Dhian Gowinda, salah satu dosen Unesa yang terlibat, menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk membangun keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif sejak usia dini. "Dengan STEM berbasis PJBL, anak-anak belajar melalui pengalaman langsung. Misalnya, mereka diajak membuat kompos dari sisa makanan di rumah, sehingga memahami pentingnya mengurangi sampah organik sambil belajar konsep ilmiah seperti proses pembusukan," jelasnya.

Selain itu, metode ini dirancang agar sesuai dengan perkembangan kognitif dan emosional anak PAUD. Kegiatan dilakukan secara menyenangkan dengan permainan, lagu, dan cerita untuk menjaga minat anak-anak. Guru dan orang tua juga dilibatkan dalam program ini, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih komprehensif.

Salah satu guru PAUD peserta program, Siti Aminah, mengaku sangat terbantu dengan metode ini. "Anak-anak sangat antusias, terutama saat membuat proyek seperti robot sederhana dari barang bekas. Mereka tidak hanya belajar sains, tetapi juga mulai memahami bahwa sampah bisa dimanfaatkan kembali," katanya.

Ke depan, tim dosen Unesa berencana memperluas jangkauan program ini ke wilayah lain di Jawa Timur dan mengembangkan materi ajar berbasis STEM untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat PAUD.

Melalui program ini, diharapkan anak-anak tidak hanya mendapatkan pembelajaran bermakna, tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *