Dinas PUPR Tulungagung Kebut Proyek Saat Musim Kemarau, Masih Ada Masalah Jadi Penghalang
Home » Pariwisata » Dinas PUPR Tulungagung Kebut Proyek Saat Musim Kemarau, Masih Ada Masalah Jadi Penghalang
Dinas PUPR Tulungagung Kebut Proyek Saat Musim Kemarau, Masih Ada Masalah Jadi Penghalang

TULUNGAGUNG- Musim kemarau pada September ini menjadi waktu yang baik untuk mengejar pekerjaan infrastruktur atau proyek di Tulungagung.

Hal tersebut dimanfaatkan Dinas Pekerjaan Umum  Penataan Ruang  (PUPR) Tulungagung, untuk ngebut ngerjakan proyek saat musim kemarau.

Meski demikian, musim kemarau ini membuat risau dinas tersebut, sebagai penyebab jalan rusak di Tulungagung.

“Infrastruktur jalan di Tulungagung ini termasuk jalan kelas III,” kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung Agus Sulistiono.

Baca Juga: Mumpung Kemarau, Dinas PUPR Tulungagung Kebut Kegiatan Perbaikan Infrastruktur

Dia menyebut, tonase maksimal kendaraan yang seharusnya melintasi pada jalan-jalan itu adalah 8 ton.

Jalan di Tulungagung itu hampir sama kelasnya. Maksimal kendaraan yang melintasinya adalah 5 sampai 8 ton.  

Dari realita yang terjadi, dia masih sering menemui banyak kendaraan sarat muatan atau over tonase yang biasanya mengangkut hasil tambang ataupun material.

Itu menjadi permasalahan dalam upaya peningkatan kualitas infrastruktur jalan yang selama ini dilakukan.

“Kita susah untuk menyelesaikan itu. Karena tidak hanya di dinas PUPR, belum instansi lain terlibat,” ungkapnya.

Baca Juga: Dinas PUPR Bakal Usulkan Perbaikan Jeglongan Di Campurdarat Ke Kementerian

“Masih banyak pihak yang berwenang untuk mengatur agar tonase kendaraan yang melewati jalan kabupaten itu sesuai dengan aturan,” ungkapnya.

Dia menggambarkan, meskipun jalan hotmix sudah dibangun sesuai spesifikasi yang ada, pasti tidak bisa dalam kondisi mantap (baik dan sedang) sesuai umur konstruksi, jika terus dilewati kendaraan sarat muatan.

Normalnya, aspal bisa dalam kondisi mantap dalam 5 -10 tahun. Namun, jika masih ada kendaraan sarat muatan, umurnya dimungkinkan hanya 2 tahun.

 “Utamanya aspal. Kalau konstruksi beton, insya Allah saya yakin masih bisa bertahan 5 sampai 10 tahun,” ungkapnya.

Baca Juga: Serapan Anggaran Dinas PUPR Kabupaten Blitar Masih Tercapai Sekitar 30 Persen

Lebih khusus, dia memberi contoh pada kondisi infrastruktur jalan yang ada di Kecamatan Campurdarat. Di sana, banyak berseliweran truk yang mengangkut tambang lebih dari 8 ton.

Setiap musim hujan pasti terjadi genangan. Kondisi demikian tentu membuat aspal yang telah dibangun sangat riskan mengalami kerusakan. “Jalan di Campurdarat itu, ibarat orang jatuh tertimpa tangga,” katanya mengibaratkan.

Tahun ini, kata dia, ada paket kegiatan di wilayah Kecamatan Campurdarat untuk pembangunan saluran air. Pembangunan akan dilaksanakan di Desa Pelem, Campurdarat.

“Kita normalisasi, dan pekerjaan tambahan saluran air yang bisa menangkap air dari pegunungan biar tidak sampai ke jalan,” sebutnya.

SC : https://radartulungagung.jawapos.com/tulungagung/762957407/dinas-pupr-tulungagung-kebut-proyek-saat-musim-kemarau-masih-ada-masalah-jadi-penghalang?page=2